Rabu, 20 Agustus 2008

Terarosa Tanah Lombok

 di Senggigi Kamis 17.01 WITAorang asing itu Eureka menyeka muka
wajah kulit putih Eropanya serupa topeng kayu Labuapimatanya dari mutiara, kaki-tangannya dari bambu, badannya dari tanah liat
hujan hutan tropis membakarnya. abunya menjelma puyuhburung lapar dari arah asharterbang ke Sekotong mencari ombak setinggi ufukmenyelam ke Gili-gili sedalam lubang hitamsinggah sebentar ke Bali. untuk mengukir tanduk jadi bentuk phallushingga akhirnya tidur lelap kelelahan di Tanjung Ujunglangit
igaunya: but, I’m not come from America?!
lelaki itu menatapku di Mataram pukul 14.24pandangannya mengarah agak ke bawah,bermuka masam kurus berdiri sedekap
lelaki kuda itu: mata melotot lidah terjulur taring mencuatlelaki kuda musim dingindi Lombok. bintang padamtanah hijau muda dengan garis-garis merah ludah serangga
Ini kesepian, ujarnyadalam badanku yang telanjang terdapat jiwamu yang telanjangdihukum seumur hidup melafalkan nama TuhanYang Maha Duka Yang Maha Dukana
Kesepian itu, katanya lagi, kekuasaan tanpa tahtaaku telah memberinya tahta dengan meminang hari tuaaku pilih jalan yang tak pernah ditempuh orang laintanpa perempuan menjaga mercusuarakulah lelaki sejatimeski tanpa seorang perempuan pun pernah membuktikannya

Tidak ada komentar: